Selasa, 01 November 2016

Perintah Memakai Jilbab dan Manfaatnya

Hai sobat, kali ini ane mau posting tentang keharusan bagi kaum hawa untuk berjilbab.
Jilbab? Yaa pasti sobat pembaca semua sudah gak asing lagi tentang permasalahan yang satu ini, soalnya keharusan wanita memakai jilbab itu udah diterangin di mana-mana mau di sekolah, pengajian, di televisi, dan di manapun banyak yang ngebahas permasalahn ini. Trus jika udah banyak yang ngebahas? Kenapa ane bahas lagi masalah ini?
Eiiits.... jangan salah walaupun yang ngebahas tentang keharusan memakai jilbab udah banyak buanget,  tapi toh ya para wanita di luar sana masih banyak yang rambutnya teruarai kemana-mana, masih banyak yang dadanya dipemerin sana sini, masih banyak yang pinggulnya diliatin sama orang-orang yang bukan muhrim. Ihhh ngeri ya? Jika mereka tau apa yang akan mereka  dapatkan sebagai balasannya di akhirat kelak, pasti deh mereka langsung berbondong-bondong ke toko beli jilbab he. Oke alo gitu biar gak bikin galau simak ya dengan baik biar dapet pencerahannya hehe.....
Biar sobat gak bingung, kita bahas dulu nih apa sih jilbab itu?
Ketika masyarakat kita mengenal kata ‘jilbab’ (dalam bahasa indonesia) maka yang dimaksud adalah penutup kepala dan leher bagi wanita muslimah yang dipakai secara khusus dan dalam bentuk yang khusus pula. Lalu bagaimanakah kata ‘jilbab’ muncul dan digunakan dalam masyarakat arab. Sudah samakah arti dan hukum memakai jilbab dalam Al Quran dan jilbab yang dikenal masyarakat Indonesia sekarang(?).
beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam tafsirnya Ruuhul Ma`ani.
Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan; Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua badan. Arti kata jilbab ketika Al Quran diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, kain yang di pakai lapisan yang kedua oleh wanita dan semua pakaian
Dari atas tampaklah jelas kalau jilbab yang dikenal oleh masyarakat indonesia dengan arti atau bentuk yang sudah berubah dari arti asli jilbab itu sendiri, dan perubahan yang demikian ini adalah bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sebab perjalanan waktu dari masa Nabi Muhammad Saw sampai sekarang atau disebabkan jarak antar tempat dan komunitas masyarakat yang berbeda yang tentu mempunyai peradaban atau kebudayaan berpakaian yang berbeda. Namun yang lebih penting ketika kita ingin memahami hukum memakai jilbab adalah kita harus memahami kata jilbab yang di maksudkan syara`(agama), Shalat lima kali bisa dikatakan wajib hukumnya kalau diartikan shalat menurut istilah syara`, lain halnya bila shalat diartikan atau dimaksudkan dengan berdoa atau mengayunkan badan seperti arti shalat dari sisi etimologinya.

Allah Swt dalam Al Quran berfirman:
عليهن من جلابيبهن ياايهاالنبى قل لأزواجك وبناتك ونساءالمؤمنين يدنين ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورارحيما (الأحزاب 59)
Artinya:Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang.(Al Ahzab.59).
Ayat di atas turun ketika wanita merdeka (seperti wanita-wanita sekarang) dan para budak wanita (wanita yang boleh dimiliki dan diperjual belikan) keluar bersama-sama tanpa ada suatu yang membedakan antara keduanya, sementara madinah pada masa itu masih banyak orang-orang fasiq (suka berbuat dosa) yang suka mengganggu wanita-wanita dan ketika diperingatkan mereka (orang fasiq) itu menjawab kami mengira mereka (wanita-wanita yang keluar) adalah para budak wanita sehingga turunlah ayat di atas bertujuan memberi identitas yang lebih kepada wanita-wanita merdeka itu melalui pakaian jilbab.
Hal ini bukan berarti Islam membolehkan untuk mengganggu budak pada masa itu, Islam memandang wanita merdeka lebih berhak untuk diberi penghormatan yang lebih dari para budak dan sekaligus memerintahkan untuk lebih menutup badan dari penglihatan dan gangguan orang-orang fasiq sementara budak yang masih sering disibukkan dengan kerja dan membantu majikannya lebih diberi kebebasan dalam berpakaian.
Banyak para jurnalis di luaran sana yang melakukan eksperimen tentang pandangan orang lain terhadap wanita yang memakali jilbab dan yang tidak memakai jilbab. Dan mereka menyimpulkan bahwa wanita yang memakai jilbab akan lebih disegani oleh orang lain. Contoh sederhanyan jika ada dua wanita sedang berjalan, wanita A memakai jilbabsesuai ketentuan Islam sedangkan wanita B memakai pakaian ala ke barat-baratan gitu, yang agak terbuka. Kemudia kedua wanita itu berjalan dihadapan para lelaki muda yang sedang nongkrong, sobat pasti tau kan apa yang terjadi! Ya para lelaki tentu akan terus melirik dan menggoda wanita yang tidak pake jilbab bukan? Ini buka karangan loh tapi ini fakta.
Nah sekarang gimana masih  galau mau pake jilbab? Non, pake jilbab itu bukan pilihan tapi kewajibab sebagai muslimah yang taat, tapi jilbab juga jangan asal pake kerudung aja, memakai jilbab itu harus yang benar-benar menutup aurat, maksudnya tidak menampakan lekak-lekuktubuh, ya kalo udah pake jilbab masih keliatan lekak-lekuk tubuhnya sama aja kan?

Nah loh, udah pahamkan kenapa mesti pakai jilbab? Selain kewajiban sebagai wanita muslim, memakai jilbab juga memiliki banyak manfaatnya kan?. Nah biar gak galau saya nanti akan bahas tentang tata cara memakai jilbab yang benar menurut Al-Qur’an.